uNTuK iBunDaa Ku TerSaYAng

untuk bunda ku

Maaf Ibu,
Kadang kuluput memikirkanmu
Karena seringnya memikirkan diriku
Kadang aku tidak membantumu
Karena sering bergelut dengan kesibukkanku
Kadang aku pergi meninggalkan rumah dan ibu
Karena seringnya pergi dengan teman-temanku
Kadang aku jarang bicara denganmu
Karena seringnya berhadapan dengan Laptop dan Televisi dikamarku
Tapi kini, kusangat sadar Ibu
Di hati dan Otakku hanya Ibu
Betapa ku butuh bantuan Ibu
Betapa aku selalu ingin menemani Ibu kemanapun itu
Betapa aku pun ingin selalu curhat dengan Ibu mengenai masalahku
Betapa aku butuh perhatian dan sayang Ibu di saat sakitku
Betapa aku pun butuh pundak Ibu, di saat tangisku
Ibu…
Ibu sungguh Inspirasiku
Ibu sungguh cinta dan sayangku
Ibu sungguh tautanku
Ibu benar segala2nya untukku
Maafkan aku Ibu
Aku manusia yang tak sempurna, yang selalu punya dosa dan membuatmu terbeban olehku
Hingga kadang Ibu menangis dan Jarang tersenyum karna ulahku
Tapi….
Aku yakin akan satu Hal
Do’a Ibu, bisa merubah dan menjadikan aku sebagai orang yang berhasil dan berguna untuk ibu atau siapa pun itu
Dan yang terpenting
Aku selalu sayang Ibu
SELALU…..



Bunda?
Kaulah pelita
Penyejuk hati pelipur lara
Pembawa kebahagiaan dalam jiwa
Senyummu menghapus luka
Kasih sayangmu tiada terkira
Meski anakmu takkan pernah bisa tuk membalasnya
Bunda?
Cintamu sepanjang masa
Bagai mentari yang senantiasa
Menyinari dunia dengan kehangatan sinarnya
Bunda?
Ketulusanmu sebening telaga
Penghilang rasa haus dahaga
Kau adalah madrasah yang pertama
Yang mendidik jundi-jundimu mengenal kehidupan dunia
Bunda?
Ketika malam telah larut kau masih terjaga
Dari tidurmu yang hanya sekejap mata
Hanya untuk mengganti kompres di atas kening belahan jiwamu yang
terbaring lemah tak berdaya
Rasa cemas terpancar dari wajahnya
Ketika panas badan anakmu semakin bertambah dan tak kunjung reda
Dalam hatimu berkata : ?Andai saja aku dapat menggantikannya?
Bunda?
Selalu kau sebut nama anak-anakmu dalam setiap doa
Memohon dengan segenap keikhlasan kepada-Nya
Demi keberhasilan anak-anakmu
Bunda?
Tiada kata yang bisa keluar dari mulut ananda
Untuk mengungkapkan ribuan kata terima kasih yang tak terhingga
Satu pinta dari ananda
Semoga Tuhan membalas kebaikan dan jasa-jasamu

Uhibbuki Ya Ummi..Rahimakillah..

 
Ketika sang istri terbaring kesakitan tak berdaya
Untuk melahirkan buah hati dambaannya
Rasa cemas terpancar dari wajahnya
Tak lupa mulutnya selalu melantunkan do?a
Agar sang istri diberi kemudahan dalam persalinannya
Ketika terdengar jerit tangis yang membahana
Dari mulut mungil yang telah lama ditunggu kedatangannya
Senyum bahagia tersungging dari bibirnya
Tak lupa rasa syukur ia panjatkan ke hadirat-Nya
Bergegas ia menghampiri istri dan anaknya
Dikumandangkannya adzan di telinga anaknya
Agar kalimat pertama yang didengar darah dagingnya
Adalah kalimat tauhid yang mengesakan Tuhannya
Setelah itu tiba saatnya
Bagi sang ayah untuk memainkan perannya
Membanting tulang untuk masa depan anaknya
Rasa letih tak dihiraukannya
Panas mentari yang menyengat pun diabaikannya
Demi anak-anaknya tercinta
Ayahanda?
Jasamu tiada terkira
Hanya Tuhan yang mampu membalasnya